Menulis Membuat Kita Jadi Hebat

Bagaimana tidak hebat, kita yang bukan siapa-siapa dengan menulis tampak begitu hebat ketika dengan gagah berani mengkritik presiden atau pejabat lainnya?

Dengan tanpa sungkan kita meneriakkan ketidak-adilan dan kebobrakan para pejabat negara. Kita bisa tampak begitu hebat melalui kata-kata.

Tanpa dengan media menulis belum tentu bisa kita lakukan. Selan belum tentu berani, belum tentu ada kesempatan.

Dengan menulis pula kita yang bukan siapa-siapa dapat menginspirasi banyak orang dengan pemikiran-pemikiran yang kita miliki.
Bisa saja seorang yang berpendidikan tinggi atau guru besar terinspirasi tulisan kita yang bukan siapa-siapa ini.

Dalam dunia kepenulisan memang tidak haram menggunakan nama samaran. Dengan nama samaran inilah banyak penulis memiliki kebebasan dan keberanian untuk mengemukan ide dan pendapatnya.

Baca juga :  Revolusi

Selain itu dalam dunia kepenulisan cenderung yang dilihat adalah apa yang ditulis bukan siapa yang menulis. Seringkali kita yang bukan siapa-siapa dikira sarjana atau punya pendidikan tinggi. Pengalaman mengatakan demikian.

Kekuatan sebuah tulisan memang luar biasa dahsyat. Walau hanya sebentuk kata-kata tapi dapat membuat penulisnya dikenang sepanjang masa.

Kata-kata yang terukir dapat menjadi pedang kebajikan dan pelita untuk menerangi hati. Pun dapat meluruskan sejarah kehidupan.

Dengan menulis kita yang bukan siapa-siapa akan setara dengan siapa saja selama tulisan kita memang bernilai. Karena seseorang dengan pendidikan tinggi nilai kehidupannya belum setinggi orang yang hanya berpendidikan pas-pasan.

Baca juga :  Mereka Sukses Tanpa Pendidikan Tinggi

Bisa jadi kita yang bukan siapa-siapa dengan tulisan kita akan membuat seorang sarjana atau dosen termangut-mangut menyadari dirinya bukan siapa-siapa sebenarnya.

Menulis memang akan membuat kita jadi hebat. Tetapi dapat juga kita dilaknat. Bila yang tulis hanya berupa hujatan atau hal-hal yang jahat. Menyebarkan kebohongan atau menulis untuk memperalat.

Apapun yang kita tulis, sebenarnya bukan hanya bergantung pada 26 huruf dan beberapa tanda baca. Namun yang terpenting adalah bergantung niat hati yang ada. Mengolah huruf yang ada menjadi permata atau sampai yang tak bernilai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *