Ziarah  

Misteri Jenazah Syekh Siti Jenar: Mitos dan Fakta

Syekh Siti Jenar merupakan salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Islam di Nusantara. Ia dikenal sebagai ulama yang memiliki ajaran sufistik yang berbeda dari Wali Songo, sehingga sering kali dianggap menyimpang oleh kalangan ulama ortodoks pada masanya. Salah satu aspek paling menarik dalam kisah Syekh Siti Jenar adalah misteri yang menyelimuti jenazahnya setelah ia dihukum mati. Hingga kini, berbagai cerita dan legenda berkembang mengenai keberadaan jasadnya, menambah daya tarik figur ini dalam dunia spiritual dan sejarah Islam di Indonesia.

Syekh Siti Jenar dan Kontroversinya

Syekh Siti Jenar adalah seorang sufi yang diyakini menyebarkan ajaran wahdatul wujud, yaitu konsep penyatuan manusia dengan Tuhan. Ajaran ini dianggap berbahaya oleh sebagian Wali Songo karena dikhawatirkan akan menyesatkan umat. Oleh sebab itu, ia dianggap menantang otoritas Islam yang berkembang di Jawa saat itu. Akibat ajarannya, ia dijatuhi hukuman mati oleh para ulama dan penguasa saat itu.

Misteri Jenazah Syekh Siti Jenar

Setelah dihukum mati, berbagai versi cerita tentang jenazah Syekh Siti Jenar mulai muncul. Berikut beberapa versi yang berkembang:

1. Jenazahnya Dibawa ke Masjid Demak

Salah satu cerita yang berkembang menyebutkan bahwa setelah Syekh Siti Jenar dieksekusi, jenazahnya dibawa ke Masjid Agung Demak oleh para Wali Songo. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa ia benar-benar telah dihukum mati dan tidak lagi bisa menyebarkan ajarannya yang dianggap menyimpang. Masjid Agung Demak, yang merupakan pusat penyebaran Islam di Jawa pada masa itu, menjadi saksi bisu peristiwa ini.

Namun, ada pula versi lain yang menyebutkan bahwa setelah jenazahnya dibawa ke masjid dan disemayamkan di sana, keajaiban terjadi. Ketika masyarakat hendak melihat jenazahnya, jasad Syekh Siti Jenar dikatakan tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Hal ini menimbulkan spekulasi tentang kekuatan spiritualnya, bahkan beberapa orang percaya bahwa ia mencapai maqam (tingkatan spiritual) tertentu sehingga jasadnya tidak bisa ditemukan.

Baca juga :  Mengapa Makam Gus Dur Selalu Ramai Peziarah? Ini Jawabannya!

2. Kisah dalam Babad Cirebon

Menurut Babad Cirebon, setelah Syekh Siti Jenar dihukum mati, jenazahnya dibawa ke Masjid Sang Cipta Rasa di Cirebon, yang merupakan salah satu masjid tertua di Jawa dan erat kaitannya dengan penyebaran Islam oleh Sunan Gunung Jati. Dalam naskah ini, disebutkan bahwa jenazah Syekh Siti Jenar mengalami peristiwa gaib yang mengejutkan.

Dikisahkan bahwa saat jenazahnya disemayamkan di masjid, para ulama dan masyarakat berkumpul untuk menyaksikan prosesi pemakamannya. Namun, saat kain kafannya dibuka, yang tampak di dalamnya bukan jasad manusia, melainkan hanya gumpalan darah dan tanah. Kejadian ini dianggap sebagai isyarat bahwa Syekh Siti Jenar telah melebur dengan alam dan ajarannya tidak bisa dihapus begitu saja.

Dalam versi lain dari Babad Cirebon, disebutkan bahwa setelah prosesi tersebut, jasad Syekh Siti Jenar menghilang dan hanya meninggalkan cahaya yang bersinar terang, menandakan tingkat spiritualnya yang tinggi. Hal ini semakin memperkuat legenda bahwa ia tidak meninggal dalam arti yang sebenarnya, melainkan telah mencapai maqam tertentu dalam perjalanan spiritualnya.

3. Jenazahnya Hilang Secara Gaib

Dalam beberapa versi legenda, dikisahkan bahwa setelah dieksekusi, jenazah Syekh Siti Jenar tidak ditemukan. Diyakini bahwa jasadnya lenyap secara gaib sebagai bukti kesuciannya dan kebenaran ajarannya. Cerita ini memperkuat anggapan bahwa Syekh Siti Jenar bukanlah manusia biasa, melainkan seorang wali dengan derajat spiritual tinggi.

4. Menjadi Darah dan Tanah

Versi lain menyatakan bahwa jenazahnya berubah menjadi darah dan tanah. Hal ini dianggap sebagai perlambang bahwa ajarannya telah menyatu dengan alam dan tidak bisa dimusnahkan begitu saja. Ajarannya tetap hidup dalam bentuk yang lebih halus, meresap ke dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Baca juga :  Mengapa Makam Gus Dur Selalu Ramai Peziarah? Ini Jawabannya!

5. Dikuburkan di Banyak Tempat

Beberapa sumber menyebutkan bahwa makam Syekh Siti Jenar berada di berbagai tempat di Pulau Jawa, seperti di Cirebon, Kudus, dan Demak. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa jasadnya mungkin telah dipindahkan, atau bisa jadi ada upaya untuk menyebarkan makam simbolis sebagai bentuk penghormatan kepada ajarannya.

6. Dihidupkan Kembali dan Pergi ke Tempat Lain

Legenda lain mengatakan bahwa setelah dihukum mati, Syekh Siti Jenar dihidupkan kembali dan kemudian pergi ke tempat lain untuk menyebarkan ajarannya. Kisah ini menguatkan anggapan bahwa ia adalah sosok yang memiliki ilmu tinggi dan tidak bisa dilenyapkan begitu saja.

Kesimpulan

Misteri jenazah Syekh Siti Jenar tetap menjadi bahan perdebatan dan spekulasi hingga saat ini. Tidak ada catatan sejarah yang secara pasti mengungkap keberadaan jasadnya. Terlepas dari berbagai versi cerita yang berkembang, Syekh Siti Jenar tetap menjadi tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia. Ajarannya, baik yang dianggap kontroversial maupun yang diterima oleh sebagian masyarakat, telah memberikan warna dalam perkembangan spiritual dan budaya Islam di Nusantara.

Misteri tentang jenazahnya bukan hanya sekadar legenda, tetapi juga simbol dari ajaran yang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Sosoknya terus menginspirasi diskusi mengenai keberagaman pemahaman dalam Islam dan bagaimana ajaran sufi diterima dalam konteks budaya Jawa. Hingga kini, Syekh Siti Jenar tetap menjadi sosok yang menarik untuk dikaji lebih dalam, baik dari aspek sejarah maupun spiritual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *