Gaya  

Orang Palestina Ini Marah Kepada Peminta Sumbangan di Mini Market

sumbangan palestina

Belum lama ini telah beredar video yang sempat viral di media sosial dan menuai kecaman dari para netizen.  Dalam video singkat tersebut tampak seorang pria berbaju gamis putih dengan memakai syal berbendera Palestina tengah marah-marah saat meminta sumbangan kepada karyawan yang ada di sebuah minimarket.

Video itupun menuai kecaman dari seorang pria yang mengaku berasal dari Palestina, Diapun mengecam aksi marah-marah peminta sumbangan di sebuah minimarket tersebut. Dia juga mengaku malu dan menilai peminta sumbangan seperti preman dan tidak pantas membawa bendera Palestina.

Aksi marah-marah dari seorang peminta sumbangan di Aceh menuai kecaman dari seorang pria yang mengaku berasal dari Palestina dalam video yang sempatviral beberapa waktu yang lalu,  sejumlah pria berpakaian gamis dengan syal berbendera Palestina marah-marah dan mengamuk di sebuah minimarket di kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara DI Aceh

Baca juga :  Berjalan Dapat Mengurangi Nyeri Lutut untuk Orang yang Menderita Arthritis

Kemarahan dipicu karena peminta sumbangan itu merasa dilecehkan dengan uang sumbangan yang diberikan hanya Rp1.000,-  Atas aksi ini, seorang pria yang mengaku berasal dari Palestina dalam videonya merasa malu dengan tingkah laku pria yang marah-marah karena hanya diberi Rp. 1.000 saat meminta sumbangan. Dia menilai si peminta sumbangan tak pantas membawa bendera Palestina.

Berikut ini pernyataannya :

Itu orang yang memegang bendera Palestina dan ngamuk-ngamuk di mini markt, itu tidak layak membawa bendera Palestina. Saya orang asli Palestina. Aku orang Palestina tidak setuju dengan cara preman. Orang yang di Aceh itu cara preman.  Saya orang Palentine, kita malu melihat bendera kami itu dibawa sama orang preman

Baca juga :  Tragedi Bintaro 2

Meski sempat viral dan menuai kecaman namun akhirnya masalah antara peminta sumbangan dengan pihak minimarket berakhir damai.

Permasalahan kedua pihak kemudian dimediasi oleh kepolisian Oknum yang marah-marahpun akhirnya meminta maaf dan menyatakan tak akan mengulangi kejadian yang disebutnya sebagai sebuah kesalahpahaman.

Masalahpun akhirnya diselelesaikan secara kekeluargaan. Kasus ini sekiranya bisa menjadi pelajaran untuk kita agar tak menyelesaikan masalah dengan emosional.

Kasus peminta sumbangan untuk membantu Palestian belakangan ini juga kembali mencuat karena banyak pihak yang menggunakan kesempatan ini untuk mencari keuntungan pribadinya sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *