Fiksi  

Pelangi Senja

Pelangi Di Senja Hari
Pelangi Di Senja Hari

 

Senja mulai turun kala tampak pelangi di angkasa yang mulai terasa kelam saat hujan yang mulai mereda sejak sore tadi

Embun hujan yang membiaskan binar-binar cahaya mentari yang mengurai menjadi warna-warna yang menyulap langit menjadi penuh warna.

Angin seakan membelai lembut dalam warna –warna yang tersirat dalam nuansa jingga, terus mendesah dalam perasaan lara

Pelangi menyulap kelamnya saat hujan deras menerpa bumi menjadi secawan keindahan di ujung senja yang mulai tampak mengelam

Kusemai rasa kerinduanku akan datangnya senja kembali dengan warna pelangi , entah mengapa warnamu membuat hatiku mengharu biru

Baca juga :  Kala Aku, Kertas, Pena dan Tinta Berkolaborasi

Sembilu rindu untuk teman kecilku yang entah kemana keberadaannya yang sampai kini aku masih merindukannya hadir di sini

Tapi semua luruh dalam heningnya senja karena pelangi itu sudah membawa kenanganku pergi menyisir lembut tanpa sepengetahuanku

Kini aku hanya bisa mengantarkan hatiku pada Ilahi saat aku bisa melihat lagi pelangi senja yang akan bergulir dan menghilang dibalik malam

Tinggallah aku menghiba dalam kesedihan dalam dekapan malam yang gelap yang menyesakan dada sampai aku tetap menjadi perindu mimpi-mimpi bertemumu lagi saat aku melihat pelangi

Baca juga :  Hal Apa Saja

 

Cirebon, 3 Juli 2014

Menatap pelangi aku selalu teringat teman masa kecilku, teman kecilku yang kurindukan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *