Beberapa bulan lalu, suamiku pengen banget beli E Reader merk Kindle. Maksudnya biar kalau ke Indonesia ngga bawa novel sekoper. Cukup download novel dari Amazon. Maklum pakle suka banget baca novel fiksi.
Pergilah kami ke pusat perbelanjaan yang cukup terkenal, yaitu Joondalup Shopping Centre. Setelah berkeliling cari perbandingan harga, akhirnya kami membeli Kindle (touch screen + WiFi ) lengkap dengan cover di Big W, toko serba ada yang cukup ternama di Australia.
Sampai di rumah, pakle mencoba menggunakan Kindle tersebut seperti yang di tunjukan penjaga toko. Tak lama katanya ngga suka, karena tulisannya kecil, jika hurufnya dibesarkan ngga bisa muncul satu halaman dan harus di geser kekanan baris perbaris. Akhirnya tuh Kindle diletakkan saja di meja komputer.
Tiga minggu berlalu, saya tanya suami gimana kalau saya balikin aja tuh Kindle, karena saya juga ngga suka. Udah hitam putih, bacanya ribet. Suami bilang pasti toko tsb ngga akan mau karena kardus sudah dibuka, kardus luar udah dibuang tapi bon pembelian masih ada, istilah disini doket.
Selama ini saya ngga pernah kembaliin barang yang sudah dibeli. Saya bingung sendiri, sayang banget duit segitu buat beli Kindle tapi ngga kepake.Dalam hati kenapa saya ngga coba, kalaupun ngga bisa dikembaliin ya udah, at least saya sudah mencoba.
Seminggu kemudian saya bawa Kindle tersebut ke toko tempat membeli. Diterima sangat ramah oleh Customer Service. Setelah diperiksa semua ok, dia bertanya pada saya, apakah akan menukar barang dengan harga sama.
Niat saya ingin tukar dengan Samsung Tablet 10 inch, sayang di toko itu hanya ada yang 7 inch. Sayapun minta uang dikembalikan tak masalah dipotong sedikit. Si CS telpon ke atasannya dan ternyata uang dikembalikan utuh tanpa potongan. Sayapun menandatangin form , lalu dicatat no ID dan hp saya.
Lumayan kaget juga sih, koq bisa dibalikin utuh tanpa potongan. Mungkinkah karena setiap barang sudah di asuransi? entahlah.