KetikKetik.com -Indonesia telah memberikan lampu hijau untuk turnamen sepak bola nasional bulan ini yang akan menggelar pertandingan di seluruh negeri dengan protokol kesehatan yang ketat, tetapi para pakar kesehatan masyarakat menganggap aturan tersebut perlu diperketat lebih lanjut.
Turnamen ini dijadwalkan akan dimulai Jumat depan (27 Agustus), setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menerima lampu hijau dari gugus tugas Covid-19 nasional pada Rabu.
Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh gugus tugas nasional, semua pemain harus telah divaksinasi dan dites negatif dalam waktu 24 jam sebelum setiap pertandingan, dan tidak ada penonton yang diizinkan berada di stadion, portal berita Kumparan.com yang berbasis di Jakarta melaporkan, mengutip surat dari gugus tugas tanggal 18 Agustus.
Surat itu memberi anggukan untuk turnamen tingkat pertama dan kedua negara itu.Liga 1 terdiri dari 18 tim sepak bola top di seluruh Indonesia, sementara Liga 2 melibatkan 24 tim.
Ahli epidemiologi yang dihubungi The Straits Times pada Jumat (20/8) mengatakan menggelar turnamen pada akhir Agustus dapat diterima.
Sementara mereka memuji aturan yang melarang penonton di stadion, mereka mengatakan kondisi yang lebih ketat diperlukan.
Semua pemain harus dikarantina selama minimal tujuh hari sebelum turnamen, di mana mereka harus menyelesaikan dua tes Covid-19, direkomendasikan Dr Dicky Budiman, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia.
“Sepanjang turnamen, semua pemain juga harus dikarantina. Setiap selesai bertanding harus langsung kembali ke karantina. Ini bisa dilakukan asalkan ada konsistensi dan disiplin,” kata dr Budiman kepada The Straits Times.
“Penyelenggara harus mengumumkan semua tempat pertandingan tepat waktu sehingga lokasi karantina terpusat dapat segera diputuskan,” tambahnya.
Sependapat, Dr Adi Sasongko, pengajar kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia, mengatakan: “Belajar dari acara olahraga di negara lain, termasuk Olimpiade Tokyo, semua pemain harus memiliki tes PCR (polymerase chain reaction) negatif dan tetap berada di hotel jika tidak. bersaing.”
Tahun lalu, turnamen tersebut menyaksikan sejumlah pertandingan antara 29 Februari dan pertengahan Maret sebelum dibatalkan pada pertengahan musim karena pandemi.
Rencana melanjutkan kejuaraan 2020 antara Oktober 2020 hingga Februari 2021 tidak mendapat persetujuan dari pihak berwenang.
Berkumpul di tempat umum untuk menonton pertandingan sepak bola –yang dikenal masyarakat lokal sebagai “nobar” atau nonton bareng –merupakan tradisi populer di Indonesia, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa turnamen tersebut akan menarik banyak orang.
“Nobar adalah risiko. Mereka yang tanpa gejala Covid-19 dapat menularkannya ke orang lain,” kata Dr Sasongko.
Presiden Indonesia Joko Widodo menjanjikan lebih banyak bantuan kepada mereka yang terkena dampak Covid-19
Kafe dan restoran di kota dan kabupaten tertentu di Indonesia yang memiliki kasus Covid-19 rendah tetap buka.
Negara ini, bagaimanapun, telah memberlakukan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat di banyak bagian nusantara sejak 3 Juli, tetapi secara bertahap mengurangi pembatasan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya, termasuk Surabaya (Jawa Timur) pada 10 Agustus.
Pusat perbelanjaan yang telah dibuka kembali dengan kapasitas 25 persen diizinkan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 50 persen pada hari Selasa karena jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dan rawat inap di rumah sakit terus turun.
Negara terpadat di Asia Tenggara ini mencoba untuk meratakan kurva epidemi, lebih dari 90 persen disumbangkan oleh varian Delta yang lebih menular.
Jakarta dan Kalimantan Timur adalah dua provinsi teratas dengan varian yang sangat menular ini, menunjukkan sebuah penelitian yang mengambil sampel 5.084 kasus di seluruh Indonesia dari Januari hingga 16 Agustus.
Studi yang dirilis pada hari Jumat, menemukan bahwa Jakarta memiliki 302 kasus varian Delta dari total 1.128 tes sekuensing genom, sementara Kalimantan Timur memiliki 147 dari 250 tes. Pulau wisata utama negara Bali memiliki 10 kasus. Varian Delta, dari 458 sampel yang terkumpul.
Indonesia sejauh ini melaporkan sekitar 3,95 juta kasus Covid-19 dan sekitar 124.000 kematian, pada Jumat tercatat 20.004 kasus baru dan 1.348 kematian.