Adakah yang bisa mengurai rasa bernama rindu,
Menjadi partikel partikel lebih kecil,
Kemudian,
Menamainya satu persatu.
Ini rindu untuk hafalah hijaiyahmu.
Ini rindu untuk lantunan Ar Rahmanmu.
Aku mendekapmu, dalam lantunan doa-doa
yang senantiasa menari di atas tarian jariku.
Aku menghafal namamu, seperti aku dzikirkan doa.
Memohon padaNya, agar lebih menjagamu.
Mendoakanmu, seperti aku memelukmu.
Walau jarak hadir sebagai pihak ketiga,
Namun doa membuatnya dekat.
Tenang,
Tenanglah disana, sayang.
Kujaga rindu ini,
Dengan merindukanNya.
Hanya Bismillah,
Yang mengkuatkan hati,
Agar tak goyah,
Terhindar dari deraan angkara emosi.
Kau tau, seperti aku tau,
Kita hanyalah umat.
Tanpa pilihan prerogatif.
Hanya pasrah dibalut ikhlas.
Bila rindu hanya rasa.
Yang menjelma sebatas mimpi.
puisi rindu yang indah, mbak Novie.
🙂
Terima kasih mbk untuk apresiasinya
Salam dan Selamat tahun baru
NO