Kawanku. Super sukses. Untuk ukuran material. Lha sukses sekarang, ditilik thok dari kebendaan. Coba-coba aja tanya sana-sini. Sukses itu gimana? Terjaring jawab: Sukses itu kaya dan karier.
Orang-orang sukses, sekarang jadi pemalas. Buka pintu mobil saja, orang lain yang harus lakukan. Menjinjing tas pun demikian. Sampai handphone, orang lain yang hand-kan. Beda dengan saya, saya sangat rajin sekarang. Buka pintu mobil sendiri, nyetir sendiri, antri di bank, sendiri. Semuanya kulakukan sendiri.
Dua pemandangan yang ekstrim: Malas-Rajin. 1) Kawanku itu sekarang super malas, karena buah atas super rajinnya di masa dulu. 2) Saya dan mungkin tetangga-tetangga dekatku, saat ini pada rajin untuk pertahahan hidup, itu tuah dari malasku dulu.
Ada juga. Orang rajin dan malas, secara simultan. Rajin tersinggung, rajin mencibir, rajin mengghibah namun malas memperbaikinya, me-reform, malas merenung, malas berubah, malas mundur beberapa dekap, untuk me-restart.
Dan, tak mutlak rajin itu baik. Siasati aktifitas kerajinannya. Bila saja, kerajinan negatif, rasanya ia harus kendorkan, buaikan dengan rasa malas untuk melakukannya, semisal: malaslah bergunjing, malaslah mengolok-olok, malaslah jadi orang ego, malaslah memburukkan orang lain, malaslah mengurung pendapat orang lain, malaslah urus privacy orang, malaslah menyatroni ruang hidup orang, malaslah untuk takabbur, angkuh, riya;, sombong dan self oriented. Dan malas pulalah untuk one man show.
Tapi,…faktanya: Kita kerap lakukan yang terbalik. Rajin atas seluruh sifat tercela-hina. Tapi lagi, semua terserah sang pemilik malas dan sang owner rajin. Toh mereka jalani, walau sedikit keluhan, barangkali^^^
Kalau saya pilih rajin nulis aja deh, malu kalah sama masbro
wkwkwkwkwkwkw
Okelah Bro
manstaaaf Bang tulisannya..hihihi..
Muhammad Armand, Anda hampir terkejar oleh Katedrarajawen, perolehan skor 127 versus 124…(naskah tulisan)..hihihi :Peace: …demikian sekilas info hari ini .. :tkp
hahahahahahaha
Racing kale yah 😀
Saya sudah rajin membaca tetapi masih malas menulis, Bung…
hihihihihihi
Anita duduls 😀
saya rajin loh sungguh rajin sekali tapi kok keluarga saya tidak melihat kerajunan saya itu mereka bilang kerja saya cuma nonton TV dan nonton monitor komputer
hahahahahahahahaha
Gokil loe ah