Ketika menghadapi anak-anak yang sedikit nakal, sabar…. Jalanan macet cenderung membuat cepat naik darah, sabar…. Membuka internet yang lola akibat cuaca yang kurang bersahabat atau mungkin dampak banjir, sabar….Login KetikKetik sampai berhari-hari baru bisa, sabar…
Sabar…., kata yang sering sekali kita dengar dalam keseharian kita. Sabar berarti kita tidak cepat emosi. Tahan dalam menghadapi cobaan dan dengan tabah menjalani tanpa putus asa. Selain itu, sabar juga berarti tenang, tidak tergesa-gesa dan tidak terburu nafsu. Namun tak jarang kita menjadi mudah kesal dan jengkel ketika menghadapi masalah. Tidak harus masalah yang maha berat yang mengajarkan kita untuk belajar bersabar. Peristiwa keseharian kita cukup banyak yang justru bisa mendidik kita menjadi orang yang sabar.
Berhari-hari saya cukup kesal karena tidak bisa mengakses KK. (Nah, ini bukti bahwa saya orang yang harus belajar banyak tentang sabar.) Setiap saat saya login KK tidak bisa. Begitupula untuk login DD pun mengalami kendala yang sama. Permasalahan yang membuat agak jengkel, saya tidak pernah signout tetapi kenapa tidak bisa? Salah satu pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Namun, ternyata ini salah satu ujian tentang kesabaran saya. Tanpa saya duga, ketika tadi iseng-iseng login KK bisa masuk. (Eh…curcol nih..hehehe…terima kasih admin)
Belajar sabar itu rupanya kata yang layak kita lakukan. Kita rupanya juga perlu belajar sabar dari para pemancing dan petani. Bayangkan saja apabila para pemancing tidak dengan sabar memegang tangkai kail. Pasti tak akan pernah mendapatkan ikan seperti harapan. Bagi pemirsa acara salah satu televisi swasta Mancing Mania pasti cukup memahami. Salah satu tips yang disampaikan adalah ketenangan dan kesabaran menunggu pemangsa mengkap umpan. Jika pemancing terburu-buru menarik kail tentu tidak akan pernah mendapatkan ikan.
Sementara, para petani dengan setia dan sabar merawat tanaman. Pagi dan sore ia setia menyiram tanaman. Mencabut rumput-rumput yang mengganggu tak peduli denga terik dan hujan yang dialami. Memupuk tanaman dan menggemburkan tanah yang mulai gersang. Semua mereka lakukan dengan penuh kesabaran yang dilakukannya hingga berbulan-bulan. Alhasil, setelah sekian waktu ia pun memetik buah kesabaran tersebut, yaitu ketika mereka harus panen. Namun, tak jarang mereka pun mengalami gagal panen.
Coba Anda bayangkan, apabila para petani tidak sabar! Apa yang terjadi bila para petani cepat putus asa saat gagal panen? Apa yang terjadi jika petani berhenti bertanam karena gagal? Hem…tentu petaka akan dirasakan oleh semua manusia karena kelaparan.
Dengan demikian, dalam hidup ini yang sangat kita perlukan adalah kesabaran. Memang kata sabar itu sangat mudah kita ucapkan. Apalagi ketika kita tidak mengalami sendiri. Namun, tak jarang kita juga tidak sabar dalam menjalankannya. Kesabaran, memang tidak akan muncul dengan sendirinya. Kesabaran perlu latihan dan kemauan.
Percayalah bahwa sabar adalah “benih kebaikan”. Ketika kita mampu dan sanggup menjalaninya, tentu buah yang manis pun akan kita petik. Janganlah kita mudah menyerah saat kesulitan menghampiri. Bisa jadi itu memang ujian yang sedang kita hadapi. Satu hal yang harus kita ingat adalah janganlah kita mengandalkan kemampuan diri. Ingat ada Tuhan yang akan membimbing kita dalam menjalankan setiap cobaan kalau kita mau bersabar.
Salam Ketikers-AST 27012014
IYa kok sama ya Mbak Anita? ini juga lagi belajar sabar dengan ilmu yang sederhana, yakni menerima semua kejadian seperti apa adanya dan itu memang seharusnya terjadi…ya sudah nikmati saja
Kadang kedagingan kita yang lebih melekat Mas Kate, segala sesuatu penginnya serba lancar. Semoga kita senantiasa sadar bahwa bersabar adalah jalan terbaik untuk membentuk hati
sabar itu memang susah mba…tapi kalo sudah sampe tak terhitung kali banyaknya permasalahan yang menimpa…bisa jadi “sabar” tumbuh subur dengan sendirinya..hahahah… :angel
benar ya Jeng Winda….kedewasaa iman mengajarkan kita untuk dapat bersabar