mabuk berandai andai
Hidup ini bersifat dinamika. Seperti air yang mengalir,bergerak dari waktu ke waktu dari satu sudut ke sudut yang lainnya. Hidup selalu berubah ubah. Siapapun yang mencoba hidup secara statis, akan dilanda arus kehidupan itu sendiri.
Mengapa kebanyakan orang gagal dalam hidupnya?
Penyebab utama adalah mabuk berandai andai.
Misalnya:
andaikan saya dapatkan kesempatan, maka pasti saya akan sukses
andaikan saya masih muda,saya akan mampu mengerjakannya.
andaikan saya memiliki perlengkapan, saya pasti bisa bekerja lagi
seandainya dulu uang saya tidak dibohongi teman,saat ini saya sudah kaya
seandainya saya punya modal
seandainya keluarga mendukung saya
seandainya saya bisa mengubah nasib saya.
dan seterusnya dan seterusnya…
Where there is a will,there is a way. Dimana ada kemauan, disana ada jalan. Kata kata bijak,yang mungkin dianggap kuno, tetapi sebenarnya tetap up to date dalam kondisi apapun.
Setiap orang yang waras, pasti ingin meraih kehidupan yang lebih baik, tetapi ingin saja tidaklah cukup.Ada banyak keinginan keinginan yang mau kita capai dalam hidup: ingin beli motor,ingin memiliki rumah,ingin studi keluar negeri, ingin hidup berkecukupan dan seterusnya.Begitu banyaknya keinginan keinginan kita, sehingga semuanya menjadi membias dan tidak fokus lagi.
Menjalani hidup dengan membias, tidak akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.Oleh karena itu ,diantara begitu banyaknya ke inginan tersebut,kita memilih yang paling kita prioritaskan. Inilah yang dinamakan kehendak.(will)
Ketika seseorang sudah memahami apa yang diprioritaskannya ,maka berarti ia sudah memiliki cita cita.
Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir
Kalaulah kita mau belajar dari setiap kejadian dalam hidup kita dan pengalaman hidup orang lain,maka dari hari kehari kita akan semakin memahami bagaimana hidup secara cerdas.
Bahwa untuk mencapai sesuatu rencana ,maka kita harus menjauhkan diri dari mengandai andai, sesuatu yang tidak ada pada kita. Karena hanya akan membuat kita tenggelam dalam angan angan ,tanpa menemukan titik terang atau jalan keluarnya.
Maka jalan terbaik adalah selalu berpikiran positif. Berpikir positif tidak cukup hanya sekali dua saja,tetapi sepanjang perjalanan hidup kita. Memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Kata “tidak mudah,” hanyalah rambu rambu yang mengingatkan kita,bahwa setiap niat yang baik pasti akan diikuti dengan tantangan demi tantangan,yang harus kita hadapi.
sebuah ilustrasi
Memecahkan tembok dengan majalah
Pada waktu pertama kali saya belajar karate, guru saya meletakkan sebuah tembok diantara dua balok kayu. Saya disuruh untuk memecahkan tembok tersebut. Saya mencoba dengan sekuat tenaga memukul dengan telapak tangan saya,namun bukan temboknya yang pecah,malah tangan saya membiru dan bengkak.
“Nah,sekarang anda mengerti ,bahwa yang kelihatan mudah,belum tentu mudah dilakukan ,kalau tidak tahu kiat kiatnya”,kata guru saya.” Sekarang anda saya ijinkan mengunakan apa yang ada pada diri anda untuk mematahkan tembok ini.”
Saya melirik ketubuh saya dan berpikir:”Andaikan ada ikat pinggang,pasti bisa gunakan untuk memecahkan tembok ini”.
Tapi dalam pakaian karate,ikat pinggang hanya dari kain.
Saya menyerah :” Saya tidak bawa kelengkapan apa apa guru” kata saya.
“Anda salah”,kata guru saya,sambil mengambil handuk kecil yang saya pakai untuk menghapus keringat, membasahinya dengan air yang ada pada botol minuman saya dan satu gerakan ,maka tembok tersebut pecah.
“Sekarang anda coba ” kata guru saya. Saya coba, ternyata mudah ,hanya dengan sekali pukul temboknya patah. Ternyata handuk kecil yang beratnya hanya 1 ons,setelah dibasahkan ,berubah menjadi benda yang mampu memecahkan tembok.
Kemudian saya disodorkan sebuah majalah bekas. “Anda gunakan ini” kata guru saya.
Nah,sekarang saya gunakan otak saya, biasanya majalah untuk:
dibaca,kertasnya bisa dijadikan alas duduk,supaya celana tidak kotor
atau dibuat bungkus kacang
bisa juga dibuat mainan anak anak ..
Nah ,apa lagi kegunaan majalah….saya sempat mengerutkan kening saya,tetapi sekali ini saya tidak mau menyerah.
Tiba tiba saya ingat,wajah saya berubah cerah. Majalah saya gulung sekecil mungkin dan ternyata kini ditangan saya bukan lagi sebuah majalah tak berdaya, melainkan “sepotong benda menyerupai kayu”. Saya pukulkan ke tembok dan pecah…
Ini adalah pencerahan pencerahan awal dalam hidup saya,bahwa dalam hidup jangan hanya mengandalkan otot ,tetapi amat diperlukan menggunakan otak kita. Orang yang hanya mengandalkan otot saja,maka ia akan jadi kuli sepanjang hidupnya.
Dengan menggunakan otak dan otot,maka apapun yang ada pada kita ,dapat didaya gunakan untuk mencapai tujuan hidup kita.
Kisah singkat diatas,tidak ada sesuatu yang istimewa. Tetapi justru kita dapat mencapai hal hal yang luar biasa didalam hidup kita,apabila kita mampu memahami hal hal yang sangat biasa.Karena orang orang sukses,bukanlah orang orang luar biasa,melainkan orang biasa,yang memiliki tekad luar biasa.
Peritiwa yang begitu sederhana,ternyata melahirkan inspirasi dan motivasi dalam diri saya,agar jangan mengandai andai didalam menghadapi hidup,tetapi gunakan otak dan otot ,untuk mengoptimalkan apa yang ada pada diri saya.
Pencerahan inilah yang selalu muncul dalam perjalanan hidup saya . ketika saya baru mulai berusaha,saya memiliki keyakinan,bahwa saya dapat mengoptimalkan apa yang ada dalam diri saya.
Setiap insan diberikan kebebasan oleh Sang Pencipta dan tidak ada yang berhak menghalangi kita untuk berpikir. Oleh karena itu jangan pernah mengatakan :” tidak mungkin” ,bila kita belum mencoba melakukannya.
Sesungguhnya ,segala sesuatu dalam hidup ini bisa kita raih,sepanjang kita meyakininya.
Karena apabila seseorang hidup dengan hanya mengandalkan ototnya,maka ia akan jadi kuli seumur hidup. Sebaliknya dengan mengoptimalkan otot dan otak sekaligus, maka apapun dapat kita capai dalam hidup kita,tentunya sesuai dengan kodrat kita sebagai manusia.
Hidup penuh dengan berbagai pilihan dan kita berhak memilih. Jangan lupa, apa yang kita pilih hari ini,kelak akan menjadi hidup kita.
The choice is yours,but your choice is your life.
Perth,-3 Januari,2014
Tjiptadinata Efffendi