Suatu hari Nasrudin sedang memancing, ada polisi datang, lalu Nasrudin ambil langkah seribu. Melihat ini polisi mengejar. Nasrudin berlari kencang sampai kemudian kelelahan.
Polisi meminta Nasrudin mengeluarkan tiketnya dan Nasrudin mengambil dari saku bajunya. Polisi heran, kenapa Nasrudin harus melarikan diri ngos-ngopan padahal ada tiketnya. Nasrudin menjelaskan kalau dia berlari itu hendak buru-buru ke dokter karena maagnya kambuh.
Demikian kisah miris yang dialami Nasrudin seringkali menjadi drama kehidupan manusia yang bertajuk: salah paham.
Drama salah paham terlalu banyak menghabiskan energi kita dan kemudian melahirkan efek samping permusuhan atau rusaknya sebuah hubungan yang sudah terjalin.
Andai ada paling pengertian dan kecurigaan tidak berlebih, maka sebenarnya salah paham dapat dihindari, sehingga tidak menguras energi kita dalam berkehidupan.
Tetapi salah paham sepertinya memang sudah menjadi bumbu kehidupan. Semua kembali bagaimana kita menyikapinya. Dengang kepala dingin lalu terjalin kesepahaman lagi atau dengan hati yang panas, lalu tercipta kegaduhan. Semua pilihan ada pada kita dan apa yang kita pilih akan menunjukkan pribadi dan kedewasaan kita.
yupppp kalo salam paham, sudah dijelaskan masih salah paham juga yaa..’nggak jodoh’…jangan dipaksakan juga… :hammer