Selalu Siap Mendengar
Puisi : Edy Priyatna
Selagi candra tiba
demi kupandangi sumbermu
nan manis kasmaran
pancar melalui lorong jiwaku
Sasap pada catatan terpahat
tak pernah tetap
batin gemulai berirama hati
patut apa jadinya jantung ini damai
Semasa bulan datang
kulihat mata besarmu
sebagai telaga bening nan teduh
sikat kalbu absolut
Sudahkah kau bermimpi elok
berkenaan tentang saya
semangat rintihan gita cinta
waktu akhirnya mengikutimu mewangi
Sementara kuberanjak
mengarungi perlahan-lahan
semenjak meninggalkan jejak
membuktikan aku menjauhimu
Seandainya itu sekedar meniti
eksak hati akan teraniaya
bukan dinyana kelihatan
anda tetap selalu siap mendengar
(Pondok Petir, 01 Oktober 2013)
Manstaf 🙂
Mendengar memang lebih baik ya kang? manstaff
Katedrarajawen……….ya kang, manstaf 🙂