Sesudah Aku Mengenangmu
Puisi : Edy Priyatna
Merupakan suara-suaramu
sewaktu-waktu luruh di dedaunan kalbu
di lindungan rindu
selama tiap detik waktu
Atas nama ramahnya bekerja
kendati aku hanyalah makhluk kecil nan hina
hanya senyumku tak pernah palsu
meskipun bukan data susila
Tetapi sudahlah ini hanyalah sajak
jangan lagi tanggap risau resah
kemungkinan menyapa berbisik
serupa kami telah terukir
Sama dengan tatap-tatapmu
peniti gerimis menghujam
sisir ratap nan pengap itu tiba-tiba
harap kehilangan batas waktu
Pagi buta terlihat sangat cemerlang
embunnya menguap pancarkan terang
membangkitkan jiwa bianglalaku
cabut datang begitu kilat
Sebangun terang mentari terbang
mendatangi batas rinduku
menderita masih tetap terawat
seolah-olah gelap nan telah sirna
Alkisah biarkanlah aku
melewati dibalik sunyi
sekarang kutahu makna itu
sesudah aku mengenangmu
(Pondok Petir, 01 Februari 2011)
Manstaf 🙂
bagus sekali 😀
Bagus sekali……manstaf 🙂
ihhrr… kereeen euy…
Keren euy……manstaf 🙂
Hm… keren..
asyikkkkk…
Keren asyik…….manstaf 🙂
Keren asyik…….manstaf 🙂