(ORI) Stress Dapat Menghancurkan Hidup Kita
Berbagai faktor dapat menjadi pemicu terjadinya stress dalam diri seseorang, Bisa dari faktor eksternal,seperti tekanan pekerjaan,situasi dan kondisi yang tidak nyaman,bisa juga dari faktor internal,karena belum menemukan jalan untuk meraih target atau goal dalam hidup.
Stress atau tekanan dalam kadar tertentu,diperlukan dalam hidup ,untuk memacu dan menyemangati kita ,dalam mencapai target atau tujuan hidup . Setiap orang pasti pernah mengalami stress dalam hidupnya. Seorang wartawan mengalami stress ,karena ada deadline yang sudah harus diisi,sedangkan ia masih terjebak kemacetan. Seorang mahasiswa mengalami stress karena mata pelajaran yang akan diuji,belum dikuasai dengan baik.Seorang sopir angkot ,stress karena uang setoran belum cukup,sedangkan penumpang lagi sepi. Seorang pengusaha stress,karena terjadi fluktuasi nilar tukar dollar secara mendadak, Daftar ini tentunya dapat diperpanjang,karena dalam setiap aspek kehidupan,manusia tidak luput dari stress.
Akan tetapi,bila stress dibiarkan berlarut dan semakin mendalam ,secara perlahan tapi pasti ,akan menghancurkan hidup kita.Stress mengakibatkan 3 C = Cemas-Conflict -Crisis
Cemas
Kecemasan,kegelisahan ,kekuatiran yang tanpa sebab ,mengakibatkan orang tidak bisa tidur nyenyak,suasana hati tidak menentu,makan tidak enak,tidak focus pada pekerjaan,sehingga tidak jarang melakukan hal hal yang diluar control diri.
Padahal kalau kita mau berpikiran jernih,kecemasan yang kita ciptakan ,tidak akan mengubah sesuatu menjadi lebih baik,malah sebaliknya semakin memperburuk keadaan. Semakin kita larut dalam kecemasan,semakin energi kita terkuras . Padahal apa yang dicemaskan,belum tentu terjadi
Conflict
Conflict(konflik) tidak hanya terjadi antara kita dengan orang lain,tetapi konflik bisa terjadi dalam diri sendiri.Konflik adalah pertentangan antara dua keinginan atau kepentingan yang berbeda dan bertolak belakang. Antara lain,dorongan untuk membalas dendam disatu sisi dan disisi lain suara hati untuk memaafkan. Hasrat hati untuk mendapatkan atau mencapai sesuatu tujuan tertentu,tetapi bila maksud tersebut tidak baik,maka nurani kita akan melarangnya. Maka terjadilah perperangan dalam diri sendiri,Yang dapat mengakibatkan keletihan yang mendalam dan efek negatif lainnya ,seperti : sakit kepala,pusing,mual,jantung berdebar debar dan tensi yang tidak stabil
Crisis
Crisis(Krisis) Hidup dalam stress yang berkepanjangan ,serta tidak ada orang yang membantu menyadarkan,akan menyebabkan orang akan mengalami krisis yang dapat membahayakan ,tidak hanya dirinya sendiri,tetapi juga orang orang yang berada dalam lingkungannya,terutama keluarga. Krisis hidup yang berlarut ,sadar atau tidak ,akan menghanyutkan orang masuk kedalam jurang keputusasaan .
Langkah langkah mengatasi Stress
Mulailah dengan mengubah cara berpikir
Cobalah memahami,bahwa siapapun diri kita,mustahil dapat mengubah apa yang memang harus terjadi.
Dengan mengubah cara kita berpikir,maka sikap mental kitapun akan berubah
Lakukanlah aktivitas apapun,selama merupakan hal yang positif
Kunjungilah panti asuhan atau anak anak cacat,yang akan membangunkan kita dari mimpi buruk,bahwa diluar sana ,ada jutaan orang yang hidup menderita melebihi kita. Dibandingkan dengan mereka,maka penderitaan yang kita alami mungkin tidak ada apa apanya. Hal ini akan membantu ,untuk memulihkan kembali hasrat hidup dan bangun dari krisis hidup yang melanda.
Pengalaman pribadi
Setelah secara beruntun, 3 kali dalam tahun yang sama,uang perusahaan senilai 400 ribu Dollar,ditipu oleh sahabat baik dan orang yang sangat dipercayai,membuat saya stress berat.Akibatnya jatuh sakit cukup parah. Semangat hidup merosot habis,karena disamping kehilangan modal perusahaan,juga kehilangan sekaligus orang yang selama ini menjadi sahabat dan orang kepercayaan. Masih ditambah lagi dengan pinjaman di bank yang harus dilunasi. Seharian kerjaan saya hanya melamun dan marah marah. Akibatnya mengimbas kepada istri dan anak anak . Tidak ada lagi keceriaan di dalam rumah tangga.
Stress sudah mengubah prilaku saya ,dari seorang yang selalu tenang dan damai,menjadi pemarah dan emosional. Stress juga sudah mengubah saya dari sosok yang dicintai ,menjad sosok yang menakutkan.. Sadar ataupun tidak,saya sudah menciptakan neraka kecil dalam kehidupan berkeluarga.
Bersyukur Dikaruniai Istri yang sabar
Saya bersyukur,istri dengan setia dan tekun selalu berusaha menguatkan . Suatu hari saya diajak untuk mengunjungi salah satu panti asuhan anak anak cacat di Jakarta. Dengan setengah hati saya ikut,karena kasihan istri saya telah berusaha mati matian untuk membangunkan saya dari mimpi buruk hidup .
Sesampai disana,kami temui pimpinan Panti Asuhan yang bercerita banyak tentang perjuangannya dan tujuan di dirikan panti asuhan ini. Tapi jujur,saya sama sekali tidak tertarik akan pembicaraan ini,karena seluruh pikiran dan hati saya masih terpaut dengan kondisi keuangan saya yang morat marit,karena dikhianati sahabat baik sendiri. Kemudian kami diajak menemui anak anak cacat . Kebetulan mereka lagi berlatih band yang dikelola oleh Panti Asuhan. Di sana saya menyaksikan ada anak yang tangannya buntung sejak lahir,ada yang kakinya mengecil entah karena apa,yang buta ,yang tidak memiliki jari jari tangan dan bahkan ada yang tangan dan kakinya cacat. Mereka bernyanyi :” Kami memuj I kebesaranMu ,,Mahabesar Kau Allahku….kami memuji kebesaranMu…Mahabesar Kau Allahku…………”
Saya tersentak,bagaikan terbangun dari mimpi buruk yang panjang.Anak anak ini yang cacat phisik ,ternyata rasa syukurnya jauh melampaui rasa syukur saya,yang hanya karena kehilangan uang,sudah menghabiskan hidup saya dengan murung dan berkeluh kesah. Saya amat malu pada diri saya. Ternyata saya,seorang Pengusaha ,Eksportir ,sama sekali tidak bisa memaknai arti dan makna dari rasa bersyukur. Padahal saya sehat,tidak buntung,tidak buta secara phisik,tetapi hati saya yang buta terhadap kebesaran Tuhan. Disana saya menangis ,menyesali segala kekeliruan saya dalam menyikapi suatu kejadian yang menimpa saya..Sungguh anak anak cacat ini sudah menginspirasi ,membangunkan dan menyemangati saya untuk mengubah sikap mental dan prilaku saya.
Sungguh tepat ,ada kata kata bijak:” Jangan melihat siapa yang berbicara,tapi dengarkanlah apa yang dikatakannya….” Anak anak ini secara tidak langsung telah mengembalikan hidup saya menjadi normal kembali. Mereka adalah inspirasi dan motivasi ,ketika saya merasa terpuruk dalam hidup ini.
Wollongong,11 Februari, 2014
Tjiptadinata Effendi