Fiksi  

Jejak

jejak

http://www.google.com/.mizan.com

Dulu,
Kutinggalkan jejak langkahku pada hamparan pasir
Namun kukecewa,
Kala angin berhembus, jejak itupun menipis dan lenyap
Walau nyatanya dia pernah ada

Kemudian,
Kulalui air mengalir
Akupun meninggalkan jejak di sana
Sama sekali tak berbekas
Walau nyatanya, dia pernah ada

Lalu,
Kutemukan lagi sebuah batu besar,
Kuhentakan kaki sekuat mungkin
Berkali-kali,sampai kulelah
Batu itu tak bergeming, jejakpun tak nampak

Ahaaa… di sana terdapat hamparan lumpur
Kotor dan menjijikan,
Apakah akan kujejakan kakiku di sana?
Apakah nantinya jejakku membekas?
Hanya untuk membuktikan aku pernah ada
Perlukah…?

Baca juga :  Perbedaan

Tangerang, 25 Pebruari 2014

Respon (4)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *