
Sebentar lagi, diberlakukan charge standar internasional. Satu charge untuk semua merek handphone, nih bagus untuk efisiensi, gak boros kabel, gak boros material. Gak perlu nanya mau jenis apa charge dan handphone. Ini kok cerdas sekali, ide itu sangat brilian.
Cukup terlambat sebetulnya inovasi ini, sebab tools di mobil, motor, sepeda, baut-baut, kunci-kunci sudah jaman dulu, standarized. Di China, di Korea, Amerika, Arab dan seterusnya. Yang namanya baut 10, yah baut sepuluh, muternyapun sama, seragam. Menguatkan yah putar searah jarum jam, kendorkan yah kebalikannya.
Si Marfuah yang memperoleh informasi soal teknologi ini, merenung lagi. rada-rada kacau nih Marfuah, suka mengkaji soal jempol-jempolan di Facebook, ini gejala apa?.
Teknologi media kok jadi semrawut begini, orang mati dan diberitakan secara umum kok di LIKE? Kalau UNLIKE, wah bisa tersinggung super sang pembuat stts.
Loh, apa hubungan charge standar dengan LIKE DISLIKE?
Berpikir alotlah Marfuah, gimana yah kalau di dunia ini diciptakan standar internasional soal pergaulan, interaksi hingga antar bangsa saling klop dan tak boros energi untuk bertengkar dan perang. Menurut Marfuah, perang dunia, konflik, pembantaian, dan dehumanisasi lainnya, itu hanya disebabkan oleh tidak klopnya antara satu dengan yang lain.
Berbahagialah bagi orang yang memiliki pergaulan standar internasional, ia bisa masuk di negeri apa saja, di jenis manusia apa saja dan di bumi mana saja. Lalu, Marfuah berkata: Sesungguhnya Tuhan sudah menciptakan pergaulan standar nasional yakni Kebaikan dan Kejujuran. Untuk saling charging satu sama lain, bukan menhabiskan charge untuk kriminal, debat-debat tiada ujung dan hina-menghina tanpa akhri. Kita saja yang kerap keliru memakainya soal charge kemanusiaan^^^
tambah satu standarnya Bro, SENYUMAN, itu kan bahasa universal, senyum sama orang apapun ya dibalas senyuman hehehe