Banjir bandang melanda wilayah Bekasi sejak Senin, 3 Maret 2025, akibat curah hujan ekstrem yang menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap. Ketinggian air mencapai lebih dari 8 meter, melampaui kemampuan tanggul yang hanya setinggi 6 meter, sehingga air meluap dan menyebabkan banjir parah.
Penyebab Banjir Bandang di Bekasi
Bekasi pada Maret 2025 telah terjadi banjir bandang yang disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu:
1. Curah Hujan Ekstrem
Menurut BMKG, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya selama beberapa hari berturut-turut. Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan debit air sungai meningkat drastis.
2. Luapan Sungai dan Jebolnya Tanggul
Sungai Bekasi dan Kali Cikeas meluap akibat hujan deras, sementara tanggul yang membatasi sungai di beberapa titik tidak mampu menahan tekanan air. Bahkan, beberapa tanggul jebol, seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Bekasi Utara dan Bekasi Selatan, menyebabkan air mengalir deras ke permukiman warga.
3. Drainase yang Buruk dan Alih Fungsi Lahan
Perubahan tata guna lahan dari daerah resapan menjadi permukiman dan kawasan industri menyebabkan berkurangnya area yang bisa menyerap air. Sistem drainase yang tidak memadai memperparah genangan karena air tidak bisa mengalir dengan lancar ke sungai.
4. Sampah dan Penyumbatan Saluran Air
Sampah yang menumpuk di sungai dan saluran air mempercepat terjadinya banjir. Banyak selokan dan gorong-gorong tersumbat, sehingga air yang seharusnya mengalir keluar justru meluap ke jalan dan rumah warga.
5. Pengaruh Fenomena La Niña
BMKG juga mengaitkan banjir ini dengan fenomena La Niña, yang meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek.
6. Kiriman Air dari Bogor dan Depok
Air dari wilayah hulu di Bogor dan Depok turut memperburuk kondisi banjir di Bekasi. Sungai Cileungsi dan Cikeas yang bermuara di Bekasi mengalami peningkatan debit yang signifikan, sehingga menyebabkan banjir bandang yang lebih luas.
Banjir ini menunjukkan perlunya peningkatan sistem pengendalian banjir di Bekasi, seperti perbaikan tanggul, optimalisasi drainase, serta kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Area Terdampak dan Kondisi
Banjir ini mempengaruhi tujuh kecamatan di Kota Bekasi, yaitu:
-
Kecamatan Bekasi Timur: Gang Mawar RT 8 RW 3 dengan ketinggian air 3 meter; Gang Semar RT 4 RW 4 setinggi 70 cm; Kampung Lengkak RT 04 RW 8 dengan ketinggian 80 cm.
-
Kecamatan Bekasi Utara: Kampung Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, terendam banjir setinggi 180 cm.
-
Kecamatan Bekasi Selatan: Perumahan Bumi Satria Kencana setinggi 110 cm; Perumahan Jaka Kencana dengan ketinggian hingga 3 meter; Perumahan Depnaker setinggi 150 cm.
-
Kecamatan Medan Satria: RT 1, 8, dan 9 pada RW 03 Kelurahan Kali Baru, air setinggi 100 cm.
-
Kecamatan Jatiasih: Seorang warga dilaporkan hilang setelah terseret arus banjir pada Selasa, 4 Maret 2025.
-
Kecamatan Pondok Gede: Beberapa perumahan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi.
-
Kecamatan Rawalumbu: Beberapa wilayah mengalami genangan air dengan ketinggian signifikan.
Selain itu, fasilitas umum seperti jalan utama, kantor pemerintahan, dan rumah sakit juga tergenang air, menyebabkan lumpuhnya aktivitas publik di Kota Bekasi.
Ketinggian Air Tertinggi Mencapai 8 meter
Banjir bandang yang melanda Bekasi pada awal Maret 2025 mencapai ketinggian air yang bervariasi di berbagai wilayah. Ketinggian air tertinggi tercatat mencapai 8 meter, terjadi akibat luapan sungai yang membawa lumpur pekat dan menerjang permukiman warga.
Selain itu, beberapa wilayah lain juga mengalami banjir dengan ketinggian signifikan:
-
Perumahan Kemang IFI: Ketinggian air mencapai 3,5 meter, setara dengan atap rumah.
-
Perumahan Jaka Kencana: Air setinggi 3 meter merendam perumahan ini.
-
Perumahan Pondok Gede Permai: Ketinggian air mencapai 3 meter, menyebabkan kerusakan parah.
Ketinggian air yang ekstrem ini menyebabkan kerusakan luas dan memerlukan evakuasi besar-besaran bagi warga terdampak.
Data Korban dan Kerugian Material
Berikut adalah data sementara mengenai korban dan kerugian material akibat banjir di Bekasi:
Kategori | Jumlah |
---|---|
Warga terdampak | 51.320 jiwa |
Warga mengungsi | 5.000 jiwa |
Rumah terendam | 1.000+ unit |
Fasilitas pendidikan terdampak | 1 unit |
Fasilitas ibadah terdampak | 1 unit |
Kendaraan terendam | Banyak mobil dan motor |
Fasilitas Umum
Banjir bandang yang melanda Bekasi pada awal Maret 2025 tidak hanya mempengaruhi permukiman warga tetapi juga sejumlah sarana umum. Berikut adalah beberapa fasilitas yang terdampak:
Kategori | Fasilitas Terdampak |
---|---|
Fasilitas Kesehatan | RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid mengalami banjir yang merendam peralatan medis penting seperti MRI, CT Scan, Cath lab, dan HD. |
Fasilitas Pendidikan | SD Jatirasa 5 turut terdampak banjir, menyebabkan gangguan pada kegiatan belajar mengajar. |
Infrastruktur Umum | Banyak jalan utama tergenang air hingga ketinggian 3 meter, mengakibatkan pemblokiran akses dan gangguan lalu lintas. |
Pusat Bisnis Terendam
Mega Mall Bekasi atau Mega Bekasi Hypermall mengalami banjir yang signifikan akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai di wilayah tersebut. Banjir mulai menggenangi area parkir dan lantai dasar mal pada Selasa, 4 Maret 2025, dengan ketinggian air mencapai hingga 1,5 meter.

Dampak Banjir:
-
Area Parkir: Puluhan mobil dan sepeda motor yang diparkir di area parkir mal terendam banjir. Beberapa kendaraan terendam hingga setengah bodi, sementara yang lain hampir sepenuhnya terendam.
-
Lantai Dasar: Kios-kios dan toko-toko di lantai dasar mal turut terkena dampak banjir, menyebabkan kerusakan pada barang dagangan dan peralatan toko
Area Pemakaman terdampak banjir
Berikut adalah kondisi area pemakaman yang terdampak:
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi
-
Jumlah Makam Terdampak: Sekitar 1.000 hingga 1.200 makam terendam banjir.
-
Ketinggian Air: Bervariasi antara 50 sentimeter hingga lebih dari 1 meter.
-
Penyebab: Luapan Kali Cikeas akibat curah hujan tinggi.
-
Dampak pada Makam: Meskipun terendam, makam-makam tidak mengalami kerusakan struktural. Namun, beberapa patok makam hilang akibat arus air.
-
Upaya Penanganan: Pihak pengelola TPU Jatisari fokus pada pembersihan area makam setelah air surut.
Banjir ini menunjukkan perlunya peningkatan sistem pengendalian banjir di wilayah Bekasi untuk melindungi area pemakaman dan fasilitas umum lainnya.
Upaya evakuasi dan penanganan darurat terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk meminimalkan dampak lebih lanjut pada sarana umum dan masyarakat.
Upaya evakuasi dan penanganan darurat terus dilakukan oleh pihak berwenang, termasuk penggunaan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak di rumah mereka. Kementerian Pekerjaan Umum juga telah memobilisasi peralatan dan bantuan untuk mendukung penanganan banjir di Kota Bekasi.
Hingga Rabu, 5 Maret 2025, beberapa wilayah di Bekasi mulai surut, namun masih menyisakan tumpukan lumpur di sepanjang jalanan perumahan.