Gaya  

D.U.I.T

gambarlucu.blogdetik.com
gambarlucu.blogdetik.com

Siapa yang tak suka duit? Pada umumnya, semua manusia menyukai benda yang satu ini. Tapi sebenarnya, seberapa pentingkah duit bagi manusia. Apakah dia benda yang paling penting? Atau 80% penting? 50% penting? Atau tidak penting sama sekali?

Ada yang mengatakan duit itu penting tapi bukanlah yang terpenting. Mungkin ini adalah jawaban yang paling masuk akal. Karena ternyata di jaman sekarang ini semua berbau duit. Makan, bayar pakai duit. Sekolah juga pakai duit. Bahkan, mau kerja yang notabene cari duit juga harus pakai duit. Bagaimana ini? sebenarnya, menurut saya agak aneh. Lha wong mau kerja supaya menghasilkan duit kok malah suruh bayar duluan. Apakah ini pertanda dunia sudah terbalik-balik?

Sebenarnya kalau kita rasional, manusia adalah makhluk termulia dari seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Harusnya, derajat manusia lebih tinggi dari makhluk yang lain. Apalagi makhluk yang bernama duit. Oleh karena itu, janganlah mau manusia diperbudak oleh duit. Janganlah kita kejar-kejar duit, tapi biarkan duit yang mengejar kita.

Baca juga :  Waspadalah! Scammers Itu Licik dan Sadis!

Selama ini, semua orang mengejar duit sampai ke ujung dunia. Apapun dilakukan, yang halal dan yang tidak, demi makhluk yang bernama duit. Kerja siang malam, jungkir balik, banting tulang semua dengan alasan : duit. Jika memang itu tujuan utama kerja banting tulang, maka yang didapat ya hanya duit. Tidak ada berkah lain selain itu. Dan tidak akan pernah ada cukupnya. Tapi bagaimana jika kita banting stir, memutar balik tujuan utama kerja kita, bahwa tujuan utama bukanlah mencari duit tapi kerja untuk kebahagiaan keluarga, misalnya. Dan duit hanyalah sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan tersebut.  Maka kita akan mendapatkan double berkah dari kerja kita itu. Berkah duit dan kebahagiaan keluarga, berkah dunia dan akhirat.

Contoh kasus lain misalnya seorang guru. Jika dia menjadi guru hanya untuk mendapatkan duit, maka yang dia lakukan adalah sembarangan dalam mengajar karena yang dia pikirkan hanyalah masuk kelas, dan mendapatkan upah dari aktifitas tersebut. Dia tidak akan memikirkan bagaimana cara menyampaikan ilmu yang benar pada siswanya supaya ilmu tersebut berguna bagi si siswa. Yang ada di otaknya hanyalah asal daftar hadirnya di kelas penuh maka duit yang dia peroleh semakin banyak. Tapi coba, ketika tujuan utama menjadi guru adalah menyampaikan ilmu yang bermanfaat bagi siswa maka sudah pasti dia akan perhatikan bagaimana menyampaikan ilmu yang benar dan bisa berguna bagi para siswa. Dengan begini guru ini akan mendapatkan double berkah dari kerja dia menjadi guru : mendapatkan pahala amal yang tidak akan terputus walau dia sudah meninggal nanti, sekaligus mendapatkan duit.

Baca juga :  Cara Saya Ngerjain Scammer yang Menjanjikan Hadiah Mewah

Bagaimana? Sudah siap untuk mengganti haluan tujuan kerja kita?

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *