Siang itu sekitar jam sepuluh ngobrol-ngobrol dengan seorang teman tentang berbagai hal. Salah satunya tentang kesibukan masing-masing. Teman ini katanya cukup sibuk, karena selain mengajar, sedang dapat objekan untuk menerjemahkan buku dari sebuah penerbit. Saya ikut senang, lumayan buat menambah penghasilan.
Lalu saya tanyakan,”Kamu sudah sarapan tadi pagi?” biasa, sok perhatian. Selain itu memang saya tahu teman ini ada menderita penyakit maag.
“Aduh, mana sempat sarapan lagi!” itu jawabannya.
“Mana sempat? Jangan sok sibuk deh. Kamu kan ada penyakit maag. Sarapan itu penting. Kalau sakit gimana?” Soalnya teman ini jauh di rantau. Jauh dari keluarga.
Spontan keluar sok bijaknya saya,”Ini sih bukan masalah sempat atau gak sempat. Tapi mau atau tidak mau!” Bukan begitu saudara-saudara?
Mana sempat? Sering kita dengar sebagai alasan atau pembenaran untuk tidak melakukan hal yang seharusnya kita lakukan.
Ke tempat ibadah yuk! Mana sempat! Sembahyang yuk! Mana sempat! Masih sibuk cari duit atau masih ada urusan penting alasan yang paling manjur untuk dimaklumi. Padahal menjaga kesehatan atau menjalin hubungan dengan Tuhan bukanlah hal yang penting?
Tidak sempat! Apakah benar-benar tidak sempat? Dalam hal ini saya pikir ini hanya masalah prioritas. Apabila sudah menjadi prioritas untuk menjaga kesehatan atau beribadah pasti akan disempatkan bagaimanapun keadaannya.
Tidak sempat! Inilah yang merupakan penyakit saya dan teman-teman yang lain untuk beralasan atau pembenaran tidak sempat melakukan hal yang penting dalam hidup.
Ketika sudah sakit, maka akan selalu sempat untuk melakukan hal yang tidak sempat dilakukan ketika sehat. Tetapi ketika sudah ajal menjemput, mau sempat menjadi baik pun tak ada kesempatan lagi.
untung saya sempat komen disini… tepatnya menyempatkan diri..
:Peace:
ya untung Ci Jo, kalau gak awas loh :batabig
he.. he. iya.. sempat sih, tapi males.. gimana dong
Kalau malas tapi kan sempat bung :alay
Saya masih sempat baca nesihatnya, Bung Kate!
Wah beruntung tulisan saya dikomentari oleh Bu Guru Anita :shakehand2